Umur Bukanlah Hambatan Dalam Menuntut Ilmu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada
dua golongan orang yang rakus dan tidak pernah merasa kenyang. Seorang
yang rakus terhadap ilmu sehingga tidak pernah merasa kenyang darinya.
Demikian juga orang yang rakus terhadap dunia sehingga tidak pernah
merasa kenyang darinya.” [1]
‘
Sehingga seorang penuntut ilmu dia akan
terus menuntut ilmu karena dia tidak pernah akan kenyang darinya. Dan
juga karena ilmu sangat dibutuhkan pada setiap aktivitas yang kita
lakukan.
Al Imam Ahmad berkata : “Manusia
sangat membutuhkan ilmu dari sekedar menyantap makanan dan minuman.
Karena makanan dan minuman dibutuhkan oleh manusia sekali atau dua kali
dalam sehari. Sedangkan ilmu dibutuhkan setiap saat.” [2]
Dari hadits dan penjelasan dari Imam Ahmad di atas, maka diketahui bahwa umur bukanlah hambatan di dalam menuntut ilmu.
‘
Ada ulama yang mulai menuntut ilmu pada
waktu mereka sudah tua, seperti Abu Muhammad Ibnu Hazm Al Andalusi
pengarang kitab Al Muhalla. Di mana beliau memulai menuntut ilmu pada
usia 40 th, sampai beliau menjadi ulama besar di masanya. Berikut adalah
kisah beliau ketika awal menuntut ilmu :
Dikisahkan ketika beliau masuk ke sebuah masjid, beliau langsung duduk tidak shalat tahyatul masjid. Maka beliau ditegur seseorang, “Kamu kalau masuk masjid harusny shalat tahyatul masjid dulu 2 rakaat“.Maka Ibnu Hazm berkata, “Saya tidak tau“.Besokny beliau datang lagi ke masjid pas setelah shalat ashar, maka beliau menerapkan ilmunya, shalat tahyatul masjid 2 rakaat.Maka beliau ditegur lagi, “Kamu kalau masuk masjid di waktu sekarang ini tidak boleh shalat.” (karena pada saat itu masyhur pendapat yang mengatakan tidak boleh melakukan shalat sama sekali di waktu terlarang walaupun ada sebabnya).Maka Ibn Hazm ketika ditegur untuk kedua kalinya, beliau berkata “Demi Allah saya akan menuntut ilmu“. Maka beliaupun menuntut ilmu sampai beliau mencapai kedudukan yang terkenal itu. [3]
‘
Sehingga tetap bersemangat dalam menuntut ilmu, apalagi bagi para
pemuda, dimana di masa muda waktunya lebih luang, kemampuan hafalannya
juga masih kuat.Berkata penyair :
Belajar di waktu muda ibarat mengukir di atas batu,Namun keduanya tetap bisa mengukir kan? hehe. . . Sehingga tidak ada alasan lagi bagi pemuda atau orang yang sudah lanjut usia untuk berputus asa dalam menuntut ilmu, hendaknya tetap bersemangat di dalam perkara yang akan memberi manfaat untuk diri kita.
Sedangkan belajar di waktu tua ibarat mengukir di atas air.
‘
‘
‘
Allohu a’lamu bish showab
Ilmu dapat menghantarkan kita pada 'ainul yaqin. Dan pada gilirannya, kedalaman ilmu yang benar-benar hakiki dapat pula menghantarkan kita pada haqqul yaqin. Amin
BalasHapus