mawan taufiq

Play.

mawan taufiq

Play, Learn.

mawan taufiq

Play, Learn and Grow.

mawan taufiq

Play, Learn and Grow together.

mawan taufiq

Play, Learn and Grow together mawan taufiq.

mawan taufiq

Play, Learn and Grow together mawan taufiq.

7/30/2013

KATA-KATA MUTIARA

Setetes kebencian di dalam hati
Pasti akan membuahkan penderitaan
Tapi setetes cinta di dalam relung hati
akan membuahkan kebahagiaan sejati

Kalahkan Kemarahan dengan Cinta Kasih
Kalahkan Kejahatan dengan Kebajikan
Kalahkan kekikiran dengan Kemurahan Hati
Kalahkan Kesombongan dengan Kejujuran
Nafsu hanya akan memberikan kebahagiaan sesaat
tapi cinta yang tulus dan sejati akan memberikan
kebahagiaan selamanya
Jika kita mencintai seseorang
Berusahalan untuk tampil apa adanya
karena Cinta sejati selalu dapat
Menerima Kelebihan dan Kekurangan
Bahagialah bagi orang yang mengerti akan arti cinta,
Karena Cinta itu akan memberikan warna bagi kehidupannya
Cinta yang teramat besar kadang dapat membuat kita
tak bisa mencintai lagi
Luruhnya hati bukanlah suatu dosa, Maka Jangan Pernah
Takut untuk Jatuh Cinta
Cinta Tak Harus Saling Memiliki
Kadang Kala Mereka Harus Melepaskan Cinta Tersebut
Karena Cinta yang Sejati Selalu Ingin Membahagiakan
Orang Yang dicintai
Cinta itu seperti art yg indah dan agung,
berbahagialah yg pernah mendapatkannya meskipun tidak abadi
Cinta tidak membuat dunia berputar
Cinta inilah yang membuat perjalanan tersebut berharga
Cinta tidak berupa tatapan satu sama lain,
tetapi memandang ke luar bersama ke arah yang sama.
Bel bukanlah bel sebelum engkau membunyikannya
Lagu bukanlah lagu sebelum engkau menyanyikannya
Cinta di dalam hatimu tidak diletakkan untuk tinggal di sana
Cinta bukanlah cinta sebelum engkau memberikannya
Nafsu adalah emosi
Cinta adalah pilihan
Cara untuk mencintai sesuatu adalah dengan menyadari
Bahwa sesuatu itu mungkin hilang
Cinta adalah kunci induk yang membuka gerbang kebahagiaan
Kekasih yang bijaksana tidak menghargai hadiah dari kekasihnya
Sebesar cinta dari si pemberi
Jika anda ingin dicinta, mencintalah
dan jadilah orang yang pantas dicinta
Di antara mereka yang saya sukai atau kagumi,
saya tidak dapat menemukan suatu kesamaan
Tetapi di antara mereka yang saya kasihi,
saya dapat menemukannya: mereka semua membuat saya tertawa
Persahabatan sering berakhir dengan cinta
Tetapi cinta kadang berakhir bukan dengan persahabatan
Kita harus sedikit menyerupai satu sama lain
untuk mengerti satu sama lain
Tetapi kita harus sedikit berbeda
Untuk mencintai satu sama lain
Cinta yang belum matang berkata:
“Aku cinta kamu karena aku butuh kamu”
Cinta yang sudah matang berkata:
“Aku butuh kamu karena aku cinta kamu”
Cinta memasukkan kesenangan dalam kebersamaan
kesedihan dalam perpisahan harapan pada hari esok kegembiraan di dalam hati
Siapa pun yang mempunyai hati penuh cinta selalu mempunyai sesuatu untuk diberikan
Cinta sejati dimulai ketika tidak sesuatu pun diharapkan sebagai balasan
Segera sesudah kita belajar mencinta
Kita akan belajar untuk hidup
Cinta…
Jika anda memilikinya, anda tidak memerlukan sesuatu pun yang lain
Dan jika anda tidak memilikinya, apa pun yang lain yang anda miliki tidak banyak berarti
Cinta tidak dapat dipaksakan
Cinta tidak dapat dibujuk dan digoda
Cinta muncul dari Surga tanpa topeng dan tanpa dicari
Cobalah bernalar tentang cinta dan engkau pun
akan kehilangan nalarmu
Lebih mudah mengubah persahabatan menjadi cinta, daripada mengubah cinta menjadi persahabatan
Seorang wanita yang berpura-pura menertawai cinta itu seperti seorang anak kecil yang menangis di malam hari karena ketakutan
Terkadang cinta yang baru malah datang dari kawan lama. Terkadang kekasih yang baik adalah orang yang selalu ada untuk kita.
 Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya; dan tanpa kecerdasan, cinta itu tidak cukup.
 Hal yang paling penting dilakukan di dunia ini adalah mendapatkan makanan, minuman dan seseorang yang mencintaimu.
Setelah meneliti orang yang dicintai dan orang yang tidak dicintai, kami menemukan orang yang dicintai jarang sekali mencoba menipu orang lain
Cinta adalah emosi yang dialami oleh banyak orang dan dinikmati oleh sedikit orang saja.
Jatuh cinta itu sangat sederhana, tapi jatuh karena cinta itu sungguh mengerikan.
Jika kau mencintaiku, biarkanlah aku tahu. Tapi jika tidak, tolong biarkan aku pergi.
Jangan pernah memberikan harapan palsu kepada orang yang benar-benar mencintaimu :)
Tidak ada satu kebahagiaan dalam hidup, kecuali mencintai dan dicintai.
Hidup tanpa cinta itu ibarat pohon tanpa bunga dan buah.
Cinta tidak akan pernah diketahui kedalamannya sampai (merasakan) jam-jam perpisahan.
Kebencian tidak akan berhenti dengan kebencian lagi; hanya dengan cinta; ini adalah aturan yang abadi
Lebih baik keliru mencintai daripada tidak pernah sama sekali merasakan cinta.
Kita tidak akan tahu rasa cinta kedua orangtua kita (terhadap kita), sampai kita menjadi orang tua.
Cinta sejati adalah ketika hatimu dan pikiranmu mengatakan hal yang sama.
Cinta seharusnya jadi kendaraan yang membawa kita bepergian tanpa batas.
Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya; dan tanpa kecerdasan, cinta itu tidak cukup.
Kita mungkin memberi tanpa mencintai, tapi kita tidak akan mencintai tanpa memberi.
Terkadang cinta yang baru malah datang dari kawan lama. Terkadang kekasih yang baik adalah orang yang selalu ada untuk kita .
Cinta tidak memiliki apapun yang ingin kau dapatkan, tapi cinta memiliki semua yang ingin kau berikan .
Cinta dapat mengobati patah hati, kesialan, atau sebuah tragedi. Cinta itu sahabat abadi .
Lebih mudah mengubah persahabatan menjadi cinta, daripada mengubah cinta menjadi persahabatan .
Lebih baik pernah mencitai dan pernah kalah (dalam cinta), daripada pernah membenci dan menang (akan cinta)

7/29/2013

Dream Theater - Another Day

7/14/2013

Membuat Kotak Komentar Facebook dan Blogger

Membuat Kotak Komentar Facebook dan Blogger

Mungkin kamu pernah menemui blog yang kotak komentarnya pakai facebook dan blogger. Nah, sekarang kita akan belajar membuat kotak komentar dan blogger jadi satu dalam bentuk tab. Tab komentar facebook berdampingan dengan kotak komentar dari bawaan blog, yaitu blogspot atau blogger.com


Dengan membuat pilihan kotak komentar, akan bisa lebih memudahkan pengunjung blog untuk memberikan tanggapan terhadap postingan blog. Karena tidak semua orang punya akun blogger ataupun blog. Tetapi hampir semua orang punya akun facebook, dengan demikian pembaca akan lebih mudah meninggalkan komentar.

Cara Membuat Komentar Facebook dan Blogger
1. Login ke akun blogger.com
2. Pilih Template kemudian Edit HTML
3. Tekan Ctrl F dan cari kode ]]></b:skin>
4. Taruh kode berikut di atas ]]></b:skin>

.comments-page { background-color: #f2f2f2;}#blogger-comments-page { padding: 0px 5px; display: none;}.comments-tab { float: left; padding: 5px; margin-right: 3px;cursor: pointer; background-color: #f2f2f2;}.comments-tab-icon { height: 14px; width: auto; margin-right: 3px;}.comments-tab:hover { background-color: #eeeeee;}.inactive-select-tab { background-color: #d1d1d1;}

5. Kemudian cari kode </head>
6. Taruh kode berikut di atas kode di atas kode </head>

<script src='http://connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1'/>
<script src='http://code.jquery.com/jquery-latest.js'/>
<meta content='IDfacebook' property='fb:admins'/>
<script type='text/javascript'>
function commentToggle(selectTab) {
$(".comments-tab").addClass("inactive-select-tab");
$(selectTab).removeClass("inactive-select-tab");
$(".comments-page").hide();
$(selectTab + "-page").show();}
</script>

7. Ganti IDfacebook dengan ID sendiri  misalnya http://facebook.com/mawantaufiq
8. Kemudian cari kode <div class='comments' id='comments'>
9. Kamu akan menemukan 2 kode yang sama. Letakkan kode di bawah ini tepat di bawah 2 kode tersebut

 <div class='comments-tab' id='fb-comments' onclick='javascript:commentToggle(&quot;#fb-comments&quot;);' title='Comments made with Facebook'><img class='comments-tab-icon' src='http://static.ak.fbcdn.net/rsrc.php/v1/yH/r/eIpbnVKI9lR.png'/><fb:comments-count expr:href='data:post.url'/> Comments</div><div class='comments-tab inactive-select-tab' id='blogger-comments' onclick='javascript:commentToggle(&quot;#blogger-comments&quot;);' title='Comments from Blogger'><img class='comments-tab-icon' src='http://www.blogger.com/img/icon_logo32.gif'/> <data:post.numComments/> Comments</div><div class='clear'/></div><div class='comments-page' id='fb-comments-page'><b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'><div id='fb-root'/><fb:comments expr:href='data:post.url' num_posts='5' width='450'/></b:if></div><div class='comments comments-page' id='blogger-comments-page'>

10. 5 adalah banyaknya komentar yang ditampilkan dan 450 adalah lebar kotak komentar facebook.
11. Simpan Template jika sudah selesai.

7/13/2013

Umur Bukanlah Hambatan Dalam Menuntut Ilmu

Umur Bukanlah Hambatan Dalam Menuntut Ilmu

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua golongan orang yang rakus dan tidak pernah merasa kenyang.  Seorang yang rakus terhadap ilmu sehingga tidak pernah merasa kenyang darinya. Demikian juga orang yang rakus terhadap dunia sehingga tidak pernah merasa kenyang darinya.” [1]
Sehingga seorang penuntut ilmu dia akan terus menuntut ilmu karena dia tidak pernah akan kenyang darinya. Dan juga karena ilmu sangat dibutuhkan pada setiap aktivitas yang kita lakukan.
Al Imam Ahmad berkata : “Manusia sangat membutuhkan ilmu dari sekedar menyantap makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman dibutuhkan oleh manusia sekali atau dua kali dalam sehari. Sedangkan ilmu dibutuhkan setiap saat.” [2]
Dari hadits dan penjelasan dari Imam Ahmad di atas, maka diketahui bahwa umur bukanlah hambatan di dalam menuntut ilmu.
Ada ulama yang mulai menuntut ilmu pada waktu mereka sudah tua, seperti Abu Muhammad Ibnu Hazm Al Andalusi pengarang kitab Al Muhalla. Di mana beliau memulai menuntut ilmu pada usia 40 th, sampai beliau menjadi ulama besar di masanya. Berikut adalah kisah beliau ketika awal menuntut ilmu :
Dikisahkan ketika beliau masuk ke sebuah masjid, beliau langsung duduk tidak shalat tahyatul masjid. Maka beliau ditegur seseorang, “Kamu kalau masuk masjid harusny shalat tahyatul masjid dulu 2 rakaat“.
Maka Ibnu Hazm berkata, “Saya tidak tau“.
Besokny beliau datang lagi ke masjid pas setelah shalat ashar, maka beliau menerapkan ilmunya, shalat tahyatul masjid 2 rakaat.
Maka beliau ditegur lagi, “Kamu kalau masuk masjid di waktu sekarang ini tidak boleh shalat.” (karena pada saat itu masyhur pendapat yang mengatakan tidak boleh melakukan shalat sama sekali di waktu terlarang walaupun ada sebabnya).
Maka Ibn Hazm ketika ditegur untuk kedua kalinya, beliau berkata “Demi Allah saya akan menuntut ilmu“. Maka beliaupun menuntut ilmu sampai beliau mencapai kedudukan yang terkenal itu. [3]
Sehingga tetap bersemangat dalam menuntut ilmu, apalagi bagi para pemuda, dimana di masa muda waktunya lebih luang, kemampuan hafalannya juga masih kuat.
Berkata penyair :
Belajar di waktu muda ibarat mengukir di atas batu,
Sedangkan belajar di waktu tua ibarat mengukir di atas air.
Namun keduanya tetap bisa mengukir kan? hehe. . . Sehingga tidak ada alasan lagi bagi pemuda atau orang yang sudah lanjut usia untuk berputus asa dalam menuntut ilmu, hendaknya tetap bersemangat di dalam perkara yang akan memberi manfaat untuk diri kita.


Allohu a’lamu bish showab

Kehidupan Kedua Seorang yang Berilmu

Kehidupan Kedua Seorang yang Berilmu


إذَا مَاتَ الإنسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ, اَووَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُولَهُ
“Apabila seorang manusia meninggal maka terputuslah amalnya, kecuali tiga hal : Sedekah jariyah (yang mengalir) atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya atau anak yang shalih yang mendo’akannya.” [1]
Pada hadits yang mulia ini terdapat petunjuk atas keutamaan ilmu atas pemiliknya. Orang yang mewariskan ilmu, apakah dengan cara mengajarkannya atau membuat sebuah karya, serupa nilainya dengan sedekah-sedekah yang mengalir pahalanya. Yang kemanfaatannya terus mengalir bagi seorang ‘alim walaupun dia telah wafat. Dikarenakan sabda beliau :
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
“Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikpun pahala mereka. Barang siapa yang mengajak kepada kesesatan maka ia mendapat dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikruinya tanpa mengurangi sedikitpun dosa mereka.” [2]
Berkata ‘Ali bin Abi Thalib :
“Cukup sebagai bukti kemulian ilmu, orang yang bodoh pun mengaku-aku memilikinya dan senang disebut sebagai seorang yang berilmu. Cukup pula celaan terhadap kebodohan, orang yang bodoh sekalipun menghindar dan berlepas diri darinya serta akan marah apabila dikatakan sebagai orang yang bodoh.” [3]
Berkata Abu Ishaq Al Abiiri :
وَتُفْقَدُ إِنْ جَهِلْتَ وَ أَنْتَ بَاقٍ
Dan engkau telah dianggap tidak ada jika engkau dalam keadaan bodoh sementara engkau masih ada di bumi ini,
وَ تُوْجَدُ إِنْ عَلِمْتَ وَ قَدْ فُقِدْنَا
Dan engkau akan dirasa masih ada jika engkau berilmu padahal engkau telah tiada.
Berkata Ibnul Qayyim dalam kitabnya Miftah Daaris Sa’aadah hal. 149 :
“Seorang yang berilmu setelah wafatnya dia adalah mayyit (orang yg telah meninggal) dalam keadaan dia masih dirasa hidup di tengah-tengah manusia. Sedangkan seorang yang bodoh di dalam hidupnya dia adalah orang yang hidup jasadnya, sementara dia adalah orang yang telah dianggap mati di tengah-tengah manusia.” Sebagaimana dikatakan :
وَ فِي الْجَهْلِ قَبْلَ الْمَوْتِ مَوْتٌ لأَهْلِهِ
Kebodohan adalah kematian bagi manusia sebelum mereka mati,
  وَأَجْسَامُهُمْ قَبْلَ الْقُبُوْرِ قُبُوْرُ
Dan tubuh mereka seperti kuburan sebelum mereka dikuburkan.
وَأَرْوَاحُهُمْ فِي وُحْشَةٍ مِنْ جُسُوْمِهِمْ
Dan ruh mereka ingin kembali kepada tubuhnya,
وَلَيْسَ لَهُمْ حَتَّى النُّشُوْرِ نُشُوْرُ
Akan tetapi mereka tidak akan dibangkitkan hingga hari kebangkitan.
Dan berkata yang lainnya :
قَدْ مَاتَ قَوْمٌ وَمَا مَاتَتْ مَكَارِمُهُمْ
Beberapa kaum telah meninggal sementara kemuliaan-kemuliaan merek tidak pernah mati,
وَعَاشَ قَوْمٌ وَهُمْ فِي النَّاسِ أَمْوَاتُ
Dan disana ada beberapa kaum yang mereka  masih hidup, sementara mereka adalah mayyit yang berjalan di tengah-tengah manusia.
وَمَا دَامُ ذِكْرُ الْعَبْدِ بِالْفَضْلِ بَاقِيًا
Dan senantiasa keutamaan seorang hamba terus disebut,
 فَذلِكَ حَيٌّ وَ هُوَ فِي التُّرَبِ هَالِكُ
Maka itulah orang yang sesungguhnya hidup meski dia telah binasa di dalam tanah.
Dan barangsiapa yang mau memperhatikan kondisi para imam-imam islam, seperti imam-imam hadits & imam-imam fiqih,  dalam keadaan  mereka sedang berada di dalam tanah, sementara di tengah alam ini seolah-olah mereka adalah orang-orang yang masih hidup, mereka tidak pernah dirasa hilang kecuali hanya bentuk dari jasad-jasad mereka saja. Sementara pujian kepada mereka tidak akan pernah terputus. Inilah kehidupan yang sesungguhnya, sehingga yang demikian itu dianggap sebagai kehidupan yang kedua. [4]
Berkata Al Mutanabbi :
ذِكْرُ الْفَتَى عَيْشُهُ الثَّانِي وَ حَاجَتُهُ
Penyebutan nama baik seseorang adalah kehidupannya yang kedua dan merupakan kebutuhannya,
مَافَاتَهُ وَ فُضُوْلُ الْعَيْشِ أَشْغَالُ
Dan kebutuhannya tidak akan pernah luput, sementara berbagai kepentingan-kepentingan hidup itu hanya perkara-perkara yang menyibukkan.
Bait di dalam Diwan (catatan-catatan syair) Al Mutanabbi : عَيْشُهُ الثَّانِي Kehidupannya yang kedua diganti dengan عُمُرُهُ الثَّانِي Umurnya yang kedua, فَاتَهُ Kebutuhannya diganti dengan قَاتَهُ Apa yang dijadikannya sebagai makanan pokoknya.
Ketika nama-nama para ulama disebut pada saat mereka masih hidup selalu diiringi dengan doa hafizhahullah (semoga Allah menjaga beliau) dan ketika mereka telah wafatpun jika nama mereka disebut tetap diiringi dengan doa rahimahullah (semoga Allah memuliakan beliau), maka ini adalah pujian yang akan terus menerus mereka rasakan walaupun mereka telah meninggal. Dimana perkara ini tidak didapatkan oleh ilmuwan dunia.
Ibnul Qayyim wafat pada tahun 751 H, dengan apa yang telah beliau tinggalkan berupa karya-karya agung yang bermanfaat, beliau termasuk orang yang terus disebut nama baik beliau walaupun beliau telah meninggal ratusan tahun yang lalu (sekarang tahun 1432 H berarti sudah 681 tahun yang lalu).
Berkata Ibnul Jauzi di dalam Shaidul Khaathir hal. 20 :
“Apabila seorang manusia telah mengetahui walaupun dia telah bersungguh-sungguh dengan kemampuan yang maksimal, bahwasannya kematian itu tetap akan memutuskannya dari amalnya. Mestinya dia mengamalkan di dalam kehidupannya ini, apa yang pahalanya bisa terus berlangsung walupun dia telah meninggal. Jika dia memperoleh sesuatu dari dunia, hendaknya dia berupaya untuk mempunyai wakaf, atau dia menanam suatu tanaman yang kemanfaatannya akan terus diambil manusia, atau dia mengairi dari air sungai (membuat pengairan), atau dia berusaha dalam munghasilkan keturunan yang selalu mengingat Allah setelah dia mati, maka itu menjadi pahala baginya, atau dia menulis kitab dalam bidang ilmu, karena karangan seorang ulama adalah anaknya yang kekal abadi.”
Allohu a’lam
________________________
[1] HR Muslim no. 4223 dari Abu Hurairah.
[2] HR Muslim no. 6804 dari Abu Hurairah.
[3] Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab Hilyatul Auliya.
[4] Kehidupan orang-orang yang kemanfaatannya dirasakan oleh manusia, dimana mereka telah meninggal tapi seolah-olah mereka masih hidup karena kemanfaatannya masih dirasakan oleh manusia.
Maroji’ :
  1. Syadzaraat fii Fadhlil ‘Ilmi wa Ahlihi wa Maa Yanbaghii Ayyakuuna ‘Alaihi Tholabatuh karya Syaikh ‘Abdul Muhsin Al Abbad hal 11-14.
  2. Kajian Kitab Syadzaraat fii Fadhlil ‘Ilmi wa Ahlihi wa Maa Yanbaghii Ayyakuuna ‘Alaihi Tholabatuh karya Syaikh ‘Abdul Muhsin Al Abbad bersama Al Ustadz ‘Abdul Mu’thi Al Maidany. [link download]

Pengertian Tadarus & Tilawah Al Qur’an

Pengertian Tadarus & Tilawah Al Qur’an

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وَمَا اجتَمَعَ قَومٌ في بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتلونَ كِتابَ اللهِ وَيتَدارَسُونَهُ بَينَهُم إِلا نَزَلَت عَلَيهُم السَّكيْنَة وَغَشِيَتْهم الرَّحمَة وحَفَتهُمُ المَلائِكة وَذَكَرهُم اللهُ فيمَن عِندَهُ
“Dan tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu masjid dari masjid-masjid Allah, untuk membaca Al Qur’an dan mereka saling mempelajarinya di antara mereka, melainkan akan diturunkan kepada mereka ketenangan, diliputi rahmat, dan dikelilingi malaikat, dan mereka akan disebut-sebut Allah dihadapan makhluq-makhluq yang ada di sisi-Nya (para malaikat).” [1]
Kata تَدَارُسٌ tadaarusun jika diwaqaf menjadi tadaarus berasal dari kata دَرَسَ darasa yang artinya adalah belajar. Kemudian mengikuti wazan تَفَاعَلَ tafaa’ala, sehingga mauzunnya menjadi تَدَارَسَ tadaarasa. Fi’il yang mengikuti wazan ini salah satunya mempunyai arti لِلْمُشَارِكَةِ fa’il (subjek) dan maf’ulnya (objek) bersamaan dalam melakukan perbuatan, sehingga artinya menjadi saling mempelajari. Kemudian ditashrif :
تَدَارَسَ – يَتَدَارَسُ – تَدَارُساً
Sehingga mendapatkan kata تَدَارُساً tadaarusan, yang berkedudukan sebagai mashdar. Sehingga artinya adalah pembelajaran secara bersama-sama, allohu a’lam.
ٍSeperti yang terdapat pada kalimat :
وَيتَدَارَسُوْنَهُ بَينَهُم
“Dan mereka saling mempelajarinya di antara mereka,”
Kata يتَدَارَسُوْنَ yatadaarasuuna, terdiri dari kata يَتَدَارَسُ yatadaarasu dan dhomir muttashil هُمْ hum  (mereka). Sehingga artinya menjadi mereka saling mempelajari. Syaikh ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan maknanya adalah saling mempelajari sebagian mereka dengan sebagian yang lain.
Sedangkan kalimat :
يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ
Mereka membaca Kitab Allah (yaitu Al Qur’an).”
Yaitu membaca lafazhnya dan maknanya. Membaca lafazhnya berarti membaca zhohir dari Al Qur’an tersebut, sedangkan membaca maknanya berarti membaca apa yang terkandung dalam Al Qur’an.
Orang yang berkumpul untuk membaca Al Qur’an ada dua makna :
- Yang pertama, mereka benar-benar dalam rangka membaca Al Qur’an.
- Yang kedua, mereka dalam rangka mempelajari ilmu Al Qur’an walaupun tidak membacanya. [3]
Kata يَتْلُو dalam kedudukan tashrif menduduki tempat ke dua yaitu sebagai fi’il mudhori’ (kata kerja sekarang/akan datang) :
تَلَى – يَتْلُو – تِلاَوَةً
Maka didapatkan kata تِلاَوَةٌ tilaawah sebagai mashdar, yang secara tekstual bisa diartikan pembacaan.

Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa tilaawah al qur’an (membaca al qur’an) ada 2 macam :
- Tilaawah hukmiyyah, yaitu membenarkan segala khabar dari Al Qur’an dan melakukan segala ketetapan hukumnya dengan cara melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.
- Tilaawah lafzhiyyah, yaitu membacanya (zhohir ayatnya-ed). Telah banyak dalil-dalil yang menerangkan keutamaannya, baik keseluruhan Al Qur’an, atau surat tertentu atau ayat tertentu. [4]
Dijelaskan oleh Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah di dalam Syarh Al Arba’in An Nawawiyah ketika menjelaskan hadits di atas, bahwa orang yang berkumpul untuk membaca Al Qur’an yaitu yang benar-benar dalam rangka membaca lafazh Al Qur’an ada 3 keadaan :
  • Mereka membaca Al Qur’an bersama-sama dengan satu mulut dan satu suara. Jika untuk pengajaran maka ini diperbolehkan, sebagaimana seorang guru membaca satu ayat kemudian diikuti oleh murid-muridnya dengan satu suara. Jika digunakan untuk perkara ibadah maka itu bid’ah, karena hal yang demikian tidak diriwayatkan dari shahabat ataupun dari tabi’in.
  • Mereka berkumpul, kemudian salah seorang membaca dan yang lain menyimak, kemudian yang kedua bergantian membaca, kemudian yang ketiga, kemudian yang keempat dan seterusnya sampai semuanya mendapat giliran membaca. Kondisi ini ada 2 bentuk :
  1. Mengulang-ulang bacaan yang sama. Misalnya yang pertama membaca satu halaman, kemudian yang kedua membaca halaman yang sama, kemudian yang ketiga membaca halaman yang sama dan seterusnya, maka ini diperbolehkan. Terutama bagi para penghafal Al Qur’an yang ingin memperkokoh hafalannya.
  2. Membaca bacaan yang berbeda. Misalnya yang pertama membaca bacaan yang pertama, kemudian yang kedua membaca bacaan yang lain, maka ini juga diperbolehkan.
Sebagaimana ulama kami dan masyayikh kami melakukan hal ini, misalnya yang pertama membaca surat Al Baqarah, yang kedua membaca surat yang kedua, yang ketiga membaca surat yang ketiga, dan seterusnya. Salah seorang membaca dan yang lainnya mendengarkan. Dan bagi yang mendengarkan hukumnya sama dengan yang membaca dalam hal pahalanya. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam kisah Nabi Musa dan Nabi Harun ‘alaihimassalam :
قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا
“Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, maka tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus.” [Yunus : 89]
Dan doa Nabi Musa ‘alaihissalam sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala :
وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالاً فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ* قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا
Musa berkata : “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih.” Allah berfirman : “Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua.” [Yunus : 88-89]
Disebutkan bahwasannya ketika itu Nabi Musa berdoa dan Nabi Harun mengaminkan doa Nabi Musa. Dan ini yang disyari’atkan bagi seseorang yang mendengarkan bacaan seorang pembaca Al Qur’an, jika pembaca tadi sujud maka si pendengar juga ikut sujud.
  • Mereka berkumpul, setiap orang membaca untuk dirinya sendiri, dan yang lain tidak mendengarkannya. Dan ini yang terjadi sekarang, didapati orang-orang di dalam masjid, semuanya membaca untuk dirinya sendiri dan yang lain tidak mendengarkannya.

Sehingga kalau hanya membaca Al Qur’an saja tanpa membahas kandungan yang terdapat di dalam Al Qur’an, tidak disebut dengan tadaarus, akan tetapi disebut dengan تِلاَوَةُ الْقُرْآن tilaawatul qur’an (membaca al qur’an).
Wallohu a’lamu bish showab
_______________
[1] HR Muslim no. 2699 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
[2] Faidah dari Al Ustadz ‘Abdul Mu’thi Al Maidany hafizhahullah.
[3] Majaalis Syahr Ramadhan.
Maroji’ :
  1. Diterjemahkan semampunya dari Syarh Al ‘Arbain An Nawawiyah Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah, pembahasan hadits ke 36. [link download]
  2. Diterjemahkan semampunya dari Majalis Syahri Ramadhan Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah, pembahasan majelis ke 5. [link download]

4 Sifat Nabi: Shiddiq, Amanah, Fathonah, dan Tabligh

 

4 Sifat Nabi: Shiddiq, Amanah, Fathonah, dan Tabligh


لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌۭ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Al Ahzab 21]
Nabi Muhammad memiliki akhlaq dan sifat-sifat yang sangat mulia. Oleh karena itu hendaklah kita mempelajari sifat-sifat Nabi seperti Shiddiq, Amanah, Fathonah, dan Tabligh. Mudah-mudahan dengan memahami sifat-sifat itu, selain kita bisa terhindar dari mengikuti orang-orang yang mengaku sebagai Nabi, kita juga bisa meniru sifat-sifat Nabi sehingga kita juga jadi orang yang mulia.

Shiddiq

Shiddiq artinya benar. Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan dengan ucapannya. Beda sekali dengan pemimpin sekarang yang kebanyakan hanya kata-katanya yang manis, namun perbuatannya berbeda dengan ucapannya.
Mustahil Nabi itu bersifat pembohong/kizzib, dusta, dan sebagainya.

وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ

Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya.

إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌۭ يُوحَىٰ

Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya” [An Najm 4-5]


Amanah

Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar “Al Amin” yang artinya terpercaya jauh sebelum beliau diangkat jadi Nabi. Apa pun yang beliau ucapkan, penduduk Mekkah mempercayainya karena beliau bukanlah orang yang pembohong.
“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.” [Al A'raaf 68]
Mustahil Nabi itu khianat terhadap orang yang memberinya amanah.
Ketika Nabi Muhammad SAW ditawari kerajaan, harta, wanita oleh kaum Quraisy agar beliau meninggalkan tugas ilahinya menyiarkan agama Islam, beliau menjawab:
”Demi Allah…wahai paman, seandainya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kanan ku dan bulan di tangan kiri ku agar aku meninggalkan tugas suci ku, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur karena-Nya”……
Meski kaum kafir Quraisy mengancam membunuh Nabi, namun Nabi tidak gentar dan tetap menjalankan amanah yang dia terima.
Seorang Muslim harusnya bersikap amanah seperti Nabi.

Tabligh

Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Nabi. Tidak ada yang disembunyikan meski itu menyinggung Nabi.

لِّيَعْلَمَ أَن قَدْ أَبْلَغُوا۟ رِسَٰلَٰتِ رَبِّهِمْ وَأَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَأَحْصَىٰ كُلَّ شَىْءٍ عَدَدًۢا

“Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” [Al Jin 28]
“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,
karena telah datang seorang buta kepadanya” ['Abasa 1-2]
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman Allah S.80:1 turun berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang buta yang datang kepada Rasulullah saw. sambil berkata: “Berilah petunjuk kepadaku ya Rasulullah.” Pada waktu itu Rasulullah saw. sedang menghadapi para pembesar kaum musyrikin Quraisy, sehingga Rasulullah berpaling daripadanya dan tetap mengahadapi pembesar-pembesar Quraisy. Ummi Maktum berkata: “Apakah yang saya katakan ini mengganggu tuan?” Rasulullah menjawab: “Tidak.” Ayat ini (S.80:1-10) turun sebagai teguran atas perbuatan Rasulullah saw.
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim yang bersumber dari ‘Aisyah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Ya’la yang bersumber dari Anas.)
Sebetulnya apa yang dilakukan Nabi itu menurut standar umum adalah hal yang wajar. Saat sedang berbicara di depan umum atau dengan seseorang, tentu kita tidak suka diinterupsi oleh orang lain. Namun untuk standar Nabi, itu tidak cukup. Oleh karena itulah Allah menegurnya.
Sebagai seorang yang tabligh, meski ayat itu menyindirnya, Nabi Muhammad tetap menyampaikannya kepada kita. Itulah sifat seorang Nabi.
Tidak mungkin Nabi itu Kitman atau menyembunyikan wahyu.

Fathonah

Artinya Cerdas. Mustahil Nabi itu bodoh atau jahlun. Dalam menyampaikan 6.236 ayat Al Qur’an kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yang luar biasa.
Nabi harus mampu menjelaskan firman-firman Allah kepada kaumnya sehingga mereka mau masuk ke dalam Islam. Nabi juga harus mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan cara yang sebaik-baiknya.
Apalagi Nabi mampu mengatur ummatnya sehingga dari bangsa Arab yang bodoh dan terpecah-belah serta saling perang antar suku, menjadi satu bangsa yang berbudaya dan berpengetahuan dalam 1 negara yang besar yang dalam 100 tahun melebihi luas Eropa.
Itu semua membutuhkan kecerdasan yang luar biasa.

Sifat-sifat utama Nabi Muhammad SAW yang patut diteladani



Sifat-sifat utama Nabi Muhammad SAW yang patut diteladani
 Tiadalah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad) melainkan untuk menjadi Rahmat bagi sekalian alam.”  (Quran s. al- Anbiya : 107)
 Pribadi Nabi Muhammad s.a.w. sungguh menarik hati seluruh manusia yang mengakui kebenaran, kepribadian Rasulallah jelas diterangkan dalam al-Quran antaranya Allah berfirman yang bermaksud:
Maka disebabkan rahmat dari Allah (kepadamu Muhammad s.a.w) , engkau telah bersikap lemah lembut kepada mereka. Kalaulah engkau bersikap kasar lagi keras hati, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari kamu. Oleh itu ma’afkanlah mereka (mengenai kesalahan yang mereka lakukan terhadap engkau, dan mohonlah keampunan bagi mereka, dan juga bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan (permasaalahan keduniaan) itu. Kemudian setelah engkau berazam (untuk membuat sesuatu) maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertawakkal kepadaNya. (al-Quran s. Ali Imran: 159)
Ini salah satu sifat terpuji dari peribadi Nabi Muhammad s.a.w. diantara banyak lagi sifat terpuji yang dimiliki oleh Rasulallah s.a.w., sehingga menyebabkan baginda Nabi s.a.w. telah dapat membawa suatu perubahan yang luar biasa terhadap masyarakat ummat manusia, khasnya masyarakat Arab di zaman jahiliah
Kebiasaannya
Telah dikeluarkan oleh Ya’kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai bapa saudaraku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu dia memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata : Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirehat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.
Dalam riwayat lain, dikatakan bahawa dia tidak menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila dia melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga dia dapat membela kerananya. Dia tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila dia merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila dia marah dia terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila dia gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila dia ketawa, dia ketawa seperti embun yang dingin.
Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan bapa saudaraku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar beliau dan masuk beliau, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.
Keadaannya di rumah
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila dia berada di dalam rumahnya dibahagikan masanya tiga bahagian. Satu bahagian khusus untuk Allah ta’ala, satu bahagian untuk isteri-isterinya, dan satu bahagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bahagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam mahupun yang khusus, tiada seorang pun dibezakan dari yang lain. Di antara tabiatnya ketika melayani ummat, dia selalu memberikan perhatiannya kepada orang-orang yang terutama untuk dididiknya, dilayani mereka menurut kelebihan diri masing-masing dalam agama.
Ada yang keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka dia akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum, cuba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula: “Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir. Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat menyampaikannya sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang penguasa, nescaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari kiamat”, tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja. Dia tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah, namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan dengan berisi. Dalam riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan sesudah mengumpul banyak faedah, dan mereka keluar dari majlisnya sebagai orang yang ahli dalam hal-ehwal agamanya.
Keadaannya di luar rumah
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada kepentingan untuk ummatnya. Dia selalu beramah-tamah kepada mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Dia senantiasa memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang dia mengingatkan orang ramai, tetapi dia senantiasa menjaga hati mereka agar tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang mulia.
Dia selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan. Dia senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan membantu dalam apa keadaan sekalipun.
Majlisnya
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majlis Nabi SAW dan bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahawa Rasulullah SAW tidak duduk dalam sesuatu majlis, atau bangun daripadanya, melainkan dia berzikir kepada Allah SWT Dia tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan melarang orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila dia sampai kepada sesuatu tempat, di situlah dia duduk sehingga selesai majlis itu dan dia menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata, sehingga orang-orang yang berada di majlisnya itu merasa tiada seorang pun yang diberikan penghormatan lebih darinya.
Bila ada orang yang datang kepadanya kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu maslahat, dia terus melayaninya dengan penuh kesabaran hinggalah orang itu bangun dan kembali. Dia tidak pemah menghampakan orang yang meminta daripadanya sesuatu keperluan, jika ada diberikan kepadanya, dan jika tidak ada dijawabnya dengan kata-kata yang tidak mengecewakan hatinya. Budi pekertinya sangat baik, dan perilakunya sungguh bijak. Dia dianggap semua orang seperti ayah, dan mereka dipandang di sisinya semuanya sama dalam hal kebenaran , tidak berat sebelah. Majlisnya semuanya ramah-tamah, segan-silu, sabar menunggu, amanah, tidak pemah terdengar suara yang tinggi, tidak dibuat padanya segala yang dilarangi, tidak disebut yang jijik dan buruk, semua orang sama kecuali dengan kelebihan taqwa, semuanya merendah diri, yang tua dihormati yang muda, dan yang muda dirahmati yang tua, yang perlu selalu diutamakan, yang asing selalu didahulukan.
Ketika bersama sahabat-sahabatnya
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang kelakuan Rasulullah SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama dengannya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak bergurau atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya tiga perkara yang berikut. Dia tidak suka mencela orang dan memburukkannya. Dia tidak suka mencari-cari keaiban orang dan tidak berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan faedah dan menghasilkan pahala.
Apabila dia berbicara, semua orang yang berada dalam majlisnya memerhatikannya dengan tekun seolah-olah burung sedang tertengger di atas kepala mereka. Bila dia berhenti berbicara, mereka baru mula berbicara, dan bila dia berbicara pula, semua mereka berdiam seribu bahasa. Mereka tidak pernah bertengkar di hadapannya. Dia tertawa bila dilihatnya mereka tertawa, dan dia merasa takjub bila mereka merasa takjub. Dia selalu bersabar bila didatangi orang badwi yang seringkali bersifat kasar dan suka mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya tanpa mahu mengalah atau menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya merasa jengkel dan kurang senang, tetapi dia tetap menyabarkan mereka dengan berkata: “Jika kamu dapati seseorang yang perlu datang, hendaklah kamu menolongnya dan jangan mengherdiknya!”. Dia juga tidak mengharapkan pujian daripada siapa yang ditolongnya, dan kalau mereka mahu memujinya pun, dia tidak menggalakkan untuk berbuat begitu. Dia tidak pernah memotong bicara sesiapa pun sehingga orang itu habis berbicara, lalu barulah dia berbicara, atau dia menjauh dari tempat itu.
Ketika diamnya
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula tentang diamnya, bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah SAW bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, iaitu: Kerana adab sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di antara manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya ialah kerana persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara manusia. Adapun tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang binasa. Dan terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat kesantunan dan kesabaran.
Tidak ada sesuatu yang boleh menyebabkan dia menjadi marah, ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul dalam peribadinya sifat berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat yang baik-baik dan melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal mereka yang berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang lain. Dia meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat ummatnya, dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat ummatnya, baik buat dunia ataupun buat akhirat
  1. Beliau biasanya memaafkan musuh dan para sahabat-sahabatnya yang menyakitinya. Di perang Uhud beliau berdoa untuk kaum kafir yang menyebabkan mulutnya berdarah “Ya Allah maafkan mereka yang tidak tahu”
  2. Beliau sangat penyantun. Beliau biasa memberi minum hewan piaraanya dengan ember dan menunggunya hingga selesai. Beliau membersihkan wajah dan mata kuda tungganganya.
  3. K etika dipanggil, beliau menjawab dengan berkata “labaik” (ya!) Beliau tidak pernah melangkahi orang lain. Beliau biasa duduk di kedua kakinya. Ketika menunggang hewan dan melihat ada orang yang berjalan, beliau mengajak orang itu menumpang di hewan tunggangannya.
  4. Beliau tidak memandang dirinya memiliki kelebihan dibanding lainnya. Ketika sedang berada dalam sebuah perjalanan bersama sahabat-sahabatnya mereka bermaksud memasak seekor kambing. Salah seorang di antara mereka memberikan kambingnya. Ada yang menawarkan diri mengulitinya. Ada yang menawarkan sebagai juru masak. Rasulullah SAW kemudian menawarkan dirinya mencari kayu bakar. Para sahabat berkata “Ya Rasulullah Anda duduk sajalah. Kami yang akan mencari kayunya.” Beliau menjawab “ya! saya tahu Anda semua siap melakukannya. Tetapi saya tidak ingin duduk-duduk saja sementara yang lain bekerja. Allah tidak suka kalau ada yang duduk-duduk saja sedang yang lain bekerja. ” Beliau lalu berdiri dan pergi mencari kayu bakar.
  5. Ketika beliau mengunjungi sahabat-sahabatnya beliau tidak selalu duduk di bagian depan. Beliau mencari tempat yang kosong. Ketika beliau datang, sahabat-sahabatnya cepat-cepat berdiri. Beliau berujar “janganlah kalian berdiri untuk menghormatiku bersikaplah biasa seperti ketika kalian kedatangan orang lain. Saya seperti orang lain. Saya makan seperti yang lainnya. Sayapun duduk kalau lelah.”
  6. Seringkali nabi duduk di kedua lututnya. Beliau juga pernah berdiri menggunakan lututnya ketika memeluk menyambut sahabat-sahabatnya. Beliau tidak pernah membedakan makanan untuknya dan para pembantunya, demikian juga dalam hal berpakaian. Beliau sering membantu pelayannya menyelesaikan pekerjaan. Beliau tidak pernah menyumpahi atau menyakiti orang lain. Anas bin Malik, yang setia melayaninya berkata, “aku menjadi pelayan Rasulullah selama 10 tahun. Beliau membantuku lebih sering dibanding aku membantunya. Beliau tidak pernah memarahiku. Beliau tidak pernah berkata kasar kepadaku.”
  7. Beliau suka menambal sendiri pakaiannya yang sobek, memerah susu kambingnya, dan memberi minum hewan piaraannya. Beliau sering membawa barang-barang belanjaan sendiri ke rumahnya. Dalam perjalanan, beliau sering memberi makan hewan tunggangannya. Kadang-kadang beliau melakukannya sendiri dan kadang-kadang dilakukan oleh pelayannya.
  8. Ketika beliau dipanggil dengan sebutan pelayan oleh seorang pelayan, sebuah kebiasaan di Madinah, beliau lalu berjalan dengan pelayan itu beriringan.
  9. Beliau sering mengunjungi orang yang sakit dan menghadiri pemakamannya. Untuk menggembirakan hati si sakit, beliau mengunjunginya meskipun si sakit kafir atau munafik.
  10. Setelah beliau melaksanakan sholat subuh di Masjid, beliau menghampiri para sahabatnya sambil berkata: “Adakah yang sakit? Bila ada mari kita mengunjunginya.” Kemudian beliau juga berkata:”adakah yang meninggal?Bila ada mari kita membantunya.”Kemudian beliau sering juga berkata:”adakah di antara kalian yang bermimpi sesuatu? Bila ada mari kita tafsirkan mimpinya.” Bila ada yang meninggal beliau membantu menyiapkan pemakamnnya dan menyolatkannya serta menghadiri pemakamannya.
  11. Ketika beliau tidak melihat sahabat-sahabatnya selama tiga hari beliau akan menanyaknnya. Bila sahabatnya itu sedang bepergian beliau mendoakannya, atau bila sahabatnya ada di kotanya beliau akan mengunjunginya.
  12. Beliau selalu mendahului menyambut orang lain yang dijumpainya.
  13. Beliau suka mengendarai unta, keledai, dan kadang-kadang mengajak orang lain menunggang bersamanya.
  14. Beliau suka melayani tamunya dan para sahabatnya dan beliau menyatakan: “orang yang paling dekat dengan masyaraktnya adalah orang yang selalu melayani orang lain.”
  15. Tidak seorang pun pernah menyaksikan beliau tertawa terbahak-bahak. Beliau suka tersenyum kecil. Kadang-kadang gigi depannya tampak ketika beliau tertawa.
  16. Beliau selalu tampak hati-hati dan cermat. Beliau suka berbicara pelan-pelan. Beliau biasa memulai pembicaraan dengan senyum.
  17. Beliau tidak pernah berbicara yang mubazir atau tanpa keperluan. Bila beliau memerlukan sesuatu beliau akan berbicara dengan singkat dan jelas. Terkadang beliau mengulangi pembicaraan sampai tiga kali agar bias dipahami.
  18. Beliau biasa bercanda dengan orang-orang asing, orang yang pernah dikenalnya, anak-anak, wanita tua, dan wanita yang menjadi mahramnya (yang tidak boleh dinikahi). Namun demikian, hal itu tidak membuatnya lupa kepada Allah.
  19. Tak seorang pun sanggup melihatnya berlama-lama karena kemulyaannya. Bila seseorang melihatnya, ia pasti mulai berkeringat. Beliau sering berkata janganlah engkau ..dirimu! saya bukanlah raja. Saya bukanlah penjahat. Saya adalah anak dari seorang wanita dan saya juga makan daging kering.” Sehingga orang lain hilang kekuatirannya dan menjelaskan masalah yang dihadapinya.
  20. Beliau tidak memiliki pengawal atau penjaga. Setiap orang dapat menemuinya dan mengutarakan masalahnya.
  21. Beliau sangat pemalu. Beliau biasa memperhatikan wajah orang yang mengajaknya berbicara.
  22. Beliau tidak pernah mempermalukan orang akibat kesalahannya. Beliau tidak pernah mengeluhkan orang lain. Kalau beliau tidak senang dengan kata-kata atau perbuatan orang lain maka beliau berkata: “heran koq ada orang yang kelakuannya seperti itu.”
  23. Meskipun beliau orang yang memiliki keutamaan, beliau berkata: “Di antara kalian akulah orang yang paling paham tentang Allah dan paling takut kepada-Nya. Bila kalian tahu apa yang aku ketahui maka kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”
  24. Hatinya sangat mulya dan memiliki keberanian. Di perang Hunain, banyak tentara Muslim lari mengumpulkan harta rampasan perang. Akibatnya di sekitar beliau hanya tinggal beberapa orang saja. Selanjutnya pasukan musuh menyerang secara tiba-tiba dan mereka mengelilingi Rasulullah. Namun Rasululllah tidak bias ditaklukan.

7/07/2013

Kata Kata Mutiara Bahasa Inggris dan Artinya

"Real success is determined by two factors. First is faith, and second is action."
Kesuksesan sejati ditentukan oleh dua factor. Pertama adalah keyakinan, dan kedua adalah tindakan.
"Never put any limitation since you want to start something, but if you have done you know your limitation."
Jangan meletakkan batasan ketika Anda ingin memulai sesuatu, sebab ketika Anda sudah mengerjakan, Anda akan mengetahui sendiri sejauh mana batasan Anda.
"Keep going and never quit! The champion is never quit."
Terus maju dan jangan pernah berhenti! Sang juara tidak pernah berhenti!
"Obey your deep heart feeling and you can find your inner potential."
Patuhi hati nurani Anda dan Anda akan menemukan potensi terbaik di dalam diri.
"Good communication comes from people to people, but great communication comes from people to Allah."
Komunikasi yang bagus datang dari manusia ke manusia, namun komunikasi yang luar biasa datang dari manusia ke Allah.
"Provision would not be friends with an idleness."
Rezeki tidak akan bersahabat dengan kemalasan.
"Good start will lead you to great end."
Awal yang baik akan membimbing Anda ke hasil yang luar biasa.
"Think big, feel strong, and pray hard for deep heart."
Berpikirlah besar, jadilah kuat, dan berdoalah dengan sungguh-sungguh untuk hati yang terdalam.
"Make a history in your life, not just a story."
Buatlah sebuah sejarah di hidup Anda, bukan hanya sebaris kisah.
"People do not care how much you know until they know how much you care."
Orang lain tidak akan perduli seberapa besar pengetahuan Anda hingga mereka tahu seberapa besar peduli Anda terhadap mereka.
"When you fast do a goodness, the good fortune will quickly approach you. When you fast do an evil, then the windfall will quickly away from you."
Ketika Anda cepat melakukan kebaikan, maka rezeki akan cepat menghampiri Anda. Ketika Anda cepat melakukan keburukan, maka rezeki akan cepat menjauhi Anda.
"Life is a struggle, there is no life without a struggle."
Hidup adalah perjuangan, tidak ada hidup tanpa perjuangan.
"Life is beautiful and brings many of opportunities if we see with the right perspective."
Hidup itu indah dan membawa banyak peluang apabila kita melihatnya dengan perspektif yang benar.
"Success does not depend on your aptitude or your altitude. It depends on your attitude."
Sukses tidak bergantung pada bakat atau kedudukan Anda. Hal ini bergantung pada sikap Anda.
"Do not assume any constraint as an obstacle, but look as the challenging opportunities."
Jangan menganggap setiap kendala sebagai halangan, namun lihatlah sebagai peluang yang menantang.
"Try to be yourself, because mimics other people make ourselves uncomfortable."
Berusahalah menjadi diri sendiri, karena meniru orang lain membuat diri kita menjadi tidak nyaman.
"If you want to get the best, follow the best person."
Jika Anda ingin menjadi yang terbaik, maka ikutilah orang terbaik.
"How can people appreciate with you before you appreciate with yourself?"
Bagaimana orang lain dapat meghargai Anda jika Anda belum menghargai diri sendiri?
"Life is like a wheel, sometimes you will be on the top, sometimes you will be at the bottom. It is not important when we become on the top or at the bottom. But the most important is syukur when success and shabar when fail."
Hidup ini seperti roda, kadang-kadang Anda akan berada di atas, kadang-kadang Anda akan berada di bagian bawah. Tidak penting ketika kita menjadi di atas atau di bagian bawah. Tapi yang paling penting adalah syukur ketika sukses dan sabar ketika gagal.


"The young people with big dreams should not spend the time with unimportant things."
Anak muda dengan mimpi besar tidak seharusnya menghabiskan waktu dengan bermain-main.
                 
"You will achieve a success quickly when in good feelings, good thoughts, and urge all those good things."
Anda akan meraih kesuksesan dengan segera apabila berada dalam perasaan baik, pikiran baik, dan menyegerakan semua hal baik tersebut.
"Know why the problem is always up to you. Do not be angry or sad, because it will not solve anything."
Ketahuilah kenapa masalah selalu menghampiri Anda. Jangan marah atau sedih, karena itu tidak akan menyelesaikan apapun.
"Said honestly because honesty is the best currency wherever you are."
Berkatalah jujur karena kejujuran merupakan mata uang terbaik dimanapun Anda berada.
"Activity that does not start with good intentions, is bound to make you lost."
Kegiatan yang tidak diawali niat baik, pasti akan membuat Anda tersesat.
"True love is a love without reason."
Cinta sejati adalah cinta tanpa alasan.
"Do not waste your time to think in a long time. Act immediately and prioritize for goodness."
Jangan buang waktu Anda untuk terlalu lama berpikir. Bertindaklah dengan segera dan utamakan kebaikan.
"A brave man would be better than thousands of coward."
Seorang yang berani akan lebih baik daripada ribuan pengecut.
" A careless tongue can be more dangerous than a sword."
Lidah yang ceroboh bisa lebih berbahaya daripada sebuah pedang tajam.
"God has given everything you need to be success."
Tuhan sudah memberikan semua yang Anda butuhkan untuk meraih kesuksesan.
"You can when you believe."
Anda bisa ketika Anda percaya.
"When we are afraid to try a good thing, then a good luck will also be afraid to come for us."
Ketika kita takut mencoba sebuah hal baik, maka rezeki baik juga takut menghampiri kita.
"Delay does not make us deserve to be success."
Menunda tidak memantaskan kita pada kesuksesan yang cepat.
"You will never be ready to do anything. Unleash the doubt and take action!"
Anda tidak akan pernah siap untuk melakukan apapun. Singkap keraguan dan segera bertindak!
"The true happiness comes when we are able to make others happy."
Kebahagiaan sejati datang ketika mampu membuat orang lain bahagia.
"Wake up in the morning is a simple activity, but it is a sign that you are ready to accept all the sustenance today."
Bangun pagi merupakan kegiatan yang sederhana, namun itulah tanda bahwa Anda orang yang siap menerima limpahan rezeki di hari ini.
"Do not avoid the communication to others, because mate and fortune comes from communication."
Jangan menghindari pergaulan, karena jodoh dan rezeki datang dari pergaulan.
"Be a self-sufficient young man. Continuing to rely on the parents make yourself get into trouble in the future."
Jadilah anak muda mandiri. Terus bergantung kepada orang tua akan membuat diri Anda kesulitan di masa mendatang.
"If you want to start a new beginning, make a peace with your past."
Jika Anda ingin memulai hal baru, maka berdamailah dengan masa lalu Anda.
"The fastest way to solve the problem is try to improve yourself first."
Cara tercepat menyelesaikan masalah adalah dengan memperbaiki diri terlebih dahulu.